BOGOR | bogorraya.co
Di tengah semarak perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menyebut bahwa sistem pendidikan di Kota Hujan belum sepenuhnya merdeka. Ia menyoroti berbagai kendala yang masih dihadapi masyarakat dalam mengakses pendidikan, terutama di sekolah negeri.
Jenal Mutaqin mengungkapkan bahwa banyak warga Kota Bogor mengalami kesulitan dalam mencari sekolah negeri untuk anak-anak mereka. “Kami sering menemukan masyarakat yang kesulitan untuk mencari sekolah negeri,” ujarnya dalam wawancara dengan Radar Bogor.
Karena keterbatasan tersebut, banyak masyarakat yang terpaksa memasukkan anak-anak mereka ke sekolah swasta, yang seringkali berdampak pada kesulitan membayar biaya pendidikan. “Kenapa saya bilang memaksakan karena sampai hari ini hampir 2000 ijazah belum ditebus karena belum bisa bayar,” tuturnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Jenal meminta Pemerintah Kota Bogor untuk melakukan kajian mengenai jumlah sekolah negeri yang ideal di Kota Bogor. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya perhatian yang lebih besar terhadap sekolah-sekolah swasta. “Jadi orang Bogor kalau sekolah gausah ngeliat negeri atau swasta, karena kualitas dan taraf pendidikannya sama rata,” tambahnya.
Jenal Mutaqin, yang berasal dari fraksi Gerindra, juga menyoroti masalah rendahnya gaji guru honorer di Kota Bogor. Ia mengungkapkan bahwa masih banyak guru yang hanya menerima gaji sebesar 600 ribu per bulan. “Ini sangat berpengaruh pada pendidikan yang diterima anak-anak kita,” tegasnya.
Pada momentum perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia, Jenal menegaskan bahwa pendidikan di Kota Bogor belum bisa dikatakan sepenuhnya merdeka. Menurutnya, untuk mencapai kemerdekaan pendidikan, semua aspek harus diurai terlebih dahulu, mulai dari kualitas guru, fasilitas pendidikan, hingga sarana dan prasarana.
Dengan pernyataan tersebut, Jenal Mutaqin berharap pemerintah daerah dapat mengambil langkah konkret untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan di Kota Bogor, sehingga setiap anak dapat menikmati pendidikan yang layak tanpa harus terbebani oleh masalah biaya.
Penulis : il