BANDUNG | Bogorraya.co
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung mengumumkan bahwa stok darah di kota tersebut mulai menipis, dengan jumlah yang kini hanya setengah dari yang biasanya tersedia. Kepala Bidang Pelayanan Markas PMI Kota Bandung, Harry Hardiawan, mengatakan bahwa situasi ini sering terjadi setiap tahun, terutama pada bulan Desember dan Januari, yang dipengaruhi oleh libur panjang dan cuti bersama.
Harry menjelaskan bahwa kekurangan stok darah ini disebabkan oleh berkurangnya kegiatan donor darah karena banyak pendonor yang sedang liburan atau memiliki kegiatan di luar kota. PMI Kota Bandung mengimbau para pendonor untuk kembali aktif berdonor darah agar stok darah dapat meningkat.
Meskipun jumlah darah per 16 Januari 2024 sudah mengalami peningkatan, Harry menyatakan bahwa kebutuhan stok darah di Kota Bandung dalam sehari bisa mencapai 500 labu, dan saat ini baru bisa terpenuhi setengahnya. Dia mengungkapkan bahwa kebutuhan tersebut tinggi karena harus melayani rumah sakit di Kota Bandung dan sekitarnya.
Meskipun jumlah darah mulai meningkat, stok trombosit masih sangat minim. Trombosit biasanya dibutuhkan untuk pasien demam berdarah (DBD), dan PMI berharap tidak terjadi peningkatan kasus DBD dalam waktu dekat. PMI Kota Bandung terus berupaya meningkatkan kegiatan donor darah, termasuk dengan menggunakan mobil unit donor darah yang berkeliling di beberapa lokasi.
PMI Kota Bandung mengajak masyarakat yang ingin mendonorkan darah untuk datang langsung ke kantor PMI di Jalan Aceh No. 79, yang buka pelayanannya dari pukul 08.00 hingga 21.00 WIB. Selain itu, masyarakat dapat memanfaatkan mobil unit PMI yang beroperasi di sejumlah lokasi. PMI berharap dengan peningkatan kegiatan donor darah, stok darah akan kembali normal pada bulan Februari, menjelang Ramadan.
Harry juga menginformasikan bahwa kondisi serupa juga dialami oleh PMI di luar Kota Bandung, sehingga meminta bantuan dari kota lain agak sulit. Dia menekankan pentingnya optimalisasi peningkatan stok darah di wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Barat, dan bahwa semua wilayah memiliki kondisi yang sama terkait stok darah yang menipis.(Fj/BDR)