Sopir Truk Tambang di Bogor Terus Langgar Jam Operasional, Begini Cara Mereka Kelabui Petugas

- Jurnalis

Rabu, 2 Oktober 2024 - 11:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BOGOR RAYA |

Meski aturan jam operasional sudah diterapkan, sopir truk tambang di Jalan Raya Parung Panjang, Bogor, tetap tak jera. Setiap hari, pelanggaran terus terjadi, terutama di Jembatan Cimanceri, di mana banyak sopir truk tambang mencoba mengelabui petugas agar bisa melintas di luar jam yang diperbolehkan.

Seorang sopir truk tambang yang enggan disebutkan namanya, Ujang, mengakui bahwa dirinya kerap berangkat sejak Subuh untuk menghindari penutupan jalan. “Biasanya bisa lolos, tapi beberapa hari terakhir penjagaan lebih ketat,” ujarnya pada Rabu (2/10/2024). Ia bahkan sudah tiga kali diminta putar balik. “Berangkat Subuh kena putar balik, siang juga kena putar balik.”

Baca Juga :  Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pj Bupati Bogor Ajak Pemuda Bergotong Royong Bangun Daerah

Ujang juga menambahkan bahwa ada celah untuk bisa lolos dari penjagaan, yakni dengan menunggu saat petugas sedang lengah atau beristirahat. “Kadang petugasnya lagi istirahat atau lokasi kosong, kita bisa lewat,” katanya.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, mengonfirmasi bahwa pelanggaran jam operasional oleh truk tambang terjadi setiap hari. “Setiap hari pasti ada yang melanggar dan kami minta mereka putar balik,” jelasnya.

Baca Juga :  Viral: Aksi Warga Berenang Bawa Jenazah Seberangi Sungai Deras, Bikin Miris

Pada Rabu pagi, sudah ada 8 truk yang diputar balik di Jembatan Cimanceri hingga pukul 09.45 WIB, dan jumlah ini biasanya bertambah menjelang siang. Dadang menambahkan bahwa rata-rata lebih dari 20 truk tambang per hari diputar balik oleh petugas, dengan pelanggaran terbanyak terjadi pada hari Senin hingga Jumat.

Namun, ia tak memungkiri bahwa beberapa truk masih bisa lolos dari pengawasan, mengingat keterbatasan jumlah personel di lapangan. Dadang berharap akan ada penambahan personel untuk memperketat pengawasan di area tersebut.(Rdb/Fj)

Berita Terkait

Update Penetapan NI PPPK 2024 Wilayah Kerja BKN Jakarta: Cek Data Terbaru
Dampak Pemangkasan Anggaran: BMKG Kesulitan Deteksi Dini Gempa dan Tsunami
Hujan Lebat dan Angin Kencang Ancam Beberapa Wilayah Jawa Barat
HPN 2025 Jadi Momen Peluncuran Buku “Dibuang Sayang” Karya Suryansyah
Polda Jabar Dirikan Posko Identifikasi Korban Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi
Dana Kelolaan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Tumbuh 19,1%, Capai Rp189,2 Triliun
Pasar Leuwiliang Bogor Akan Dibangun Kembali Setelah Idul Adha 2025
KPP Bogor Raya Gelar Audiensi dengan Bapperida Kota Bogor untuk Dukung Kesetaraan Pendidikan
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 24 Februari 2025 - 14:24 WIB

Update Penetapan NI PPPK 2024 Wilayah Kerja BKN Jakarta: Cek Data Terbaru

Selasa, 11 Februari 2025 - 21:18 WIB

Dampak Pemangkasan Anggaran: BMKG Kesulitan Deteksi Dini Gempa dan Tsunami

Senin, 10 Februari 2025 - 10:33 WIB

Hujan Lebat dan Angin Kencang Ancam Beberapa Wilayah Jawa Barat

Sabtu, 8 Februari 2025 - 12:03 WIB

HPN 2025 Jadi Momen Peluncuran Buku “Dibuang Sayang” Karya Suryansyah

Rabu, 5 Februari 2025 - 13:01 WIB

Polda Jabar Dirikan Posko Identifikasi Korban Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi

Berita Terbaru

Nasional

Ramadan Tak Menghalangi Pelaksanaan Program MBG

Selasa, 25 Feb 2025 - 11:48 WIB