Bahkan, Partai yang memperoleh delapan kursi di DPRD DKI Jakarta ini telah mengkampanyekan ‘Jokoisme’ sebagai semangat baru untuk membangun negeri
JAKARTA | Bogorraya.co
Lantaran menilai, Jokowi telah mampu membuat gelombang politik baru PSI DKI Jakarta mendorong adanya ‘kriteria sosok Joko Widodo’ dalam figur bakal calon Gubernur (bacagub) DKI Jakarta pada November 2024 mendatang.
Bahkan, Partai yang memperoleh delapan kursi di DPRD DKI Jakarta ini telah mengkampanyekan ‘Jokoisme’ sebagai semangat baru untuk membangun negeri.
“Beliau dengan gaya kepemimpinan yang sangat berbeda dan menciptakan harapan, pemimpin yang mau turun ke bawah, pemimpin yang menghilangkan sekat antara rakyat Jakarta dan pemimpinnya,” kata Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana di DPW PSI DKI Jakarta, kemarin.
William mengaku, sejauh ini belum pernah melihat sosok Gubernur yang mau turun ke bawah melihat gorong-gorong di Jakarta untuk menangani banjir.
Bahkan dia juga rutin meninjau pelayanan administasi dan kesehatan seperti di Kelurahan dan Puskesmas.
“Itu menciptakan politik gaya baru dan gelombang itu tidak pernah berhenti sampai hari ini. Di Jakarta lah sebenarnya Pak Jokowi sebagai tokoh politik sentral lahir,” ucap William yang juga menjadi Ketua DPP PSI ini.
Meski hanya dua tahun menjadi Gubernur Jakarta, lanjut dia, Jokowi sudah membawa terobosan yang belum pernah dilakukan kepala daerah sebelumnya. Sebagai contoh Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS), di mana ini sebuah kebijakan anggaran yang sangat berani bagi seorang kepala daerah.
“Tentunya kita selalu terjebak (stigma) waktu itu sebelumnya, bahwa APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) kita nggak mungkin bisa membiayai anak-anak kita untuk sekolah, warga kita untuk ke rumah sakit, tapi Pak Jokowi berhasil melakukan hal itu,” jelas William.
Selain itu, Jokowi berhasil mengakselerasi pembangunan transportasi publik, MRT Jakarta.
Sementara kepala daerah sebelumnya hanya sekadar wacana, sedangkan Jokowi sudah berada fase eksekusi.
“Jadi yang berani mengeksekusi dan menganggarkan itu adalah Pak Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta waktu itu. Apalagi warga DKI Jakarta sempat mau trauma, kita pernah mau bangun monorel tapi gagal, tiang-tiangnya bisa dilihat di beberapa wilayah Jakarta,” ungkap dia.
Menurut dia, Jokowi melihat bahwa warga Jakarta membutuhkan transportasi publik seperti MRT Jakarta.
Apalagi MRT Jakarta merupakan salah satu ciri kota modern, sehingga transportasi massal itu dianggap sebagai suatu keharusan.(JR)
Penulis : il