Pimpinan DPRD DKI Heran Ada yang Baper Spanduk dan Stiker Ajakan Heru Pemilu Aman

- Jurnalis

Jumat, 12 Januari 2024 - 21:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA | BOGOR RAYA

Pimpinan DPRD DKI Jakarta merasa heran dengan pihak yang nyinyir terhadap spanduk dan stiker ajakan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono soal Pemilu 2024 aman. Pengawas pemerintah daerah itu beranggapan, tensi politik memang cukup tinggi saat memasuki masa kampanye seperti sekarang, sehingga tindak tanduk kepala daerah selalu dikritisi meski bertujuan baik.

“Memang serba sulit ya di masa kampanye saat ini semua jadi serba sensitif, belum lagi tingkat kepo (knowing every particular object/serba ingin tahu) dan baper (bawa perasaan) sangat tinggi,” kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani pada Jumat (12/1/2024).

Jika dilihat dari substansi spanduk dan stiker Heru, menurutnya, dia ingin mengajak warga Jakarta agar menggunakan hak pilihnya dengan baik. Seruan itu, kata dia, merupakan hal lumrah yang biasa dilakoni oleh pemimpin daerah.

“Kan beliau saat ini pimpinan wilayah jadi seruan tersebut kalau kami lihat biasa saja seperti halnya imbauan agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan memegang teguh perdamaian,” ucapnya.

Rani mengingatkan, saat ini Heru bukanlah peserta Pemilu 2024, seperti Caleg maupun Capres-Cawapres. Dia menegaskan, selain sebagai Kasetpres RI, Heru juga mengemban amanah sebagai Pj Kepala Daerah sehingga memiliki tugas tambahan untuk mengelola pemerintahan dan menjaga Jakarta.

Baca Juga :  HNW : Ingatkan Pemerintah soal Hak Pilih 247 Ribuan Jema'ah Haji

“Pak Heru bukan Caleg atau Capres-Cawapres, dan kalau pun dikaitkan ke Pilkada, itu nanti ya masih kejauhan pula. Jadi mungkin kita memang harus bisa lebih bijak saja dalam menyikapinya,” ungkap Rani.

Dia menyadari, berbagai media komunikasi seperti spanduk, stiker, baliho memang identik dengan kampanye, karena masuk sebagai alat peraga kampanye (APK). Tapi Rani meminta masyarakat untuk melihat objek yang ada di media tersebut, apakah yang bersangkutan peserta Pemili atau bukan.

“Di sini bila kita lihat pada objeknya apakah beliau salah satu peserta kontestan pemilu atau bagaimana? Hal ini mungkin menjadi sensitif karena kebetulan subjeknya mungkin dicurigai sebagai pendukung salah satu atau karena isu kedekatan beliau dengan siapa, padahal bila fotonya beliau diganti dengan yang lain seperti super hero, kan biasa saja juga melihatnya,” jelas Rani.

Selama setahun lebih menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta, Rani melihat sosok Heru memang seorang pekerja. Dia juga concern terhadap persoalan yang dialami warganya, sebagai contoh penataan transportasi di Jakarta dengan memperluas kehadiran angkutan publik.

Baca Juga :  Pj. Bupati Bogor Hadiri Rakor Pertama di IKN Bersama Presiden Jokowi

“Sejauh ini konsen beliau memang salah satunya pada transportasi umum, hal tersebut berkaitan dengan sudah dilaksanakannya ground breaking LRT Jakarta beberapa waktu lalu,” ungkapnya.

Karena itulah, Rani menilai spanduk dan stiker bergambar Heru yang berisi imbauan merupakan hal lumrah. Terlebih pemasangan stiker bergambar Heru di Halte Transjakarta, jarena belum ada penyewa atau terisi sehingga dioptimalkan sebagai media sosialisasi untuk bersama-sama menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2024 yang lancar, aman dan damai.

“Ya saran saya mungkin sebaiknya imbauan tersebut lebih arif dan bijaksana lagi dalam packaging (pengemasan) penyampaiannya. Bila mau diganti dengan gambar media yang lebih netral tapi tersisip nama Pj di dalam kata-katanya juga bisa sampai kan pesannya,” imbuhnya.

“Di masa kampanye ini memang harus cermat dalam berbuat,” tambah perempuan yang juga menjadi Sektetaris DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini.

Berita Terkait

Update Penetapan NI PPPK 2024 Wilayah Kerja BKN Jakarta: Cek Data Terbaru
Gubernur Jabar Perintahkan Anak-anak Miskin Bersekolah, Dedi Mulyadi: Harus Dilindungi dari Geng Motor
Tren #KaburAjaDulu Yang Viral di Media Sosial, Wamenaker: “Kalau Perlu Jangan Balik Lagi”
Pemerintah Beri Insentif PPh 21 bagi Karyawan di Beberapa Sektor Tertentu
Perubahan Aturan Jaminan Kehilangan Pekerjaan: Korban PHK Mendapat Manfaat
Pj. Bupati Bogor Tinjau Penanganan Stunting dan Potensi Wisata di Jonggol
320 Ribu Ijazah Siswa di Jawa Barat Ditahan Sekolah, Dedi Mulyadi Soroti Bantuan Rp600 Miliar
Ratusan Mahasiswa Bogor Gelar Demo, Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 24 Februari 2025 - 14:24 WIB

Update Penetapan NI PPPK 2024 Wilayah Kerja BKN Jakarta: Cek Data Terbaru

Selasa, 18 Februari 2025 - 16:10 WIB

Tren #KaburAjaDulu Yang Viral di Media Sosial, Wamenaker: “Kalau Perlu Jangan Balik Lagi”

Senin, 17 Februari 2025 - 13:06 WIB

Pemerintah Beri Insentif PPh 21 bagi Karyawan di Beberapa Sektor Tertentu

Senin, 17 Februari 2025 - 12:46 WIB

Perubahan Aturan Jaminan Kehilangan Pekerjaan: Korban PHK Mendapat Manfaat

Selasa, 4 Februari 2025 - 09:37 WIB

Pj. Bupati Bogor Tinjau Penanganan Stunting dan Potensi Wisata di Jonggol

Berita Terbaru

Nasional

Ramadan Tak Menghalangi Pelaksanaan Program MBG

Selasa, 25 Feb 2025 - 11:48 WIB