BOGOR RAYA | BOGOR
Konflik antara Apple Inc. dan Meta Platforms terkait kebijakan privasi dan interoperabilitas semakin memanas, menyusul penerapan aturan Digital Markets Act (DMA) Uni Eropa.
Meta mengajukan permintaan interoperabilitas hingga 15 fitur di ekosistem Apple—jumlah tertinggi dibandingkan perusahaan lain. Interoperabilitas ini bertujuan memungkinkan aplikasi pihak ketiga seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp terhubung langsung dengan layanan Apple, termasuk perangkat iOS.
Namun, Apple menilai permintaan tersebut mengancam privasi dan keamanan pengguna.
Kritik Apple terhadap Permintaan Meta
Apple menolak keras beberapa aspek interoperabilitas yang diajukan Meta. Dalam laporan mereka, Apple menyebut bahwa permintaan ini memungkinkan aplikasi Meta mengakses data sensitif pengguna, termasuk:
- Pesan pribadi
- Panggilan telepon
- File dokumen
- Kalender
- Foto
- Log aktivitas aplikasi
“Jika semua permintaan ini dikabulkan, privasi dan keamanan pengguna kami akan terancam,” tegas Apple.
DMA Uni Eropa dan Tuntutan Akses Teknologi
Digital Markets Act, yang berlaku sejak 2023, mengharuskan perusahaan seperti Apple membuka ekosistem mereka untuk meningkatkan persaingan. Aturan ini menargetkan perusahaan dengan posisi dominan di pasar digital, seperti Apple dan Google, untuk memungkinkan akses lebih luas kepada pengembang dan pesaing.
Meta menyatakan bahwa interoperabilitas sangat penting untuk mendorong inovasi dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih mulus di seluruh platform.
Perbedaan Pendekatan terhadap Privasi
Apple dan Meta memiliki pendekatan berbeda terhadap privasi. Apple dikenal mengutamakan privasi pengguna dengan fitur seperti App Tracking Transparency dan sistem tertutup iOS. Sementara itu, Meta kerap dikritik atas kebijakan privasinya, terutama terkait monetisasi data pengguna untuk iklan.
“Interoperabilitas tidak seharusnya mengorbankan prinsip fundamental privasi,” ujar perwakilan Apple.
Sebaliknya, Meta berargumen bahwa transparansi dan kolaborasi lintas platform adalah langkah penting untuk membangun ekosistem teknologi yang inklusif.
Dampak Potensial
Jika Uni Eropa memaksa Apple memenuhi permintaan interoperabilitas Meta, ini dapat menjadi preseden penting bagi perusahaan teknologi lain. Namun, hal ini juga berisiko meningkatkan ketegangan terkait perlindungan data di era digital.
Perseteruan ini menandai babak baru dalam hubungan tegang antara dua raksasa teknologi tersebut, sekaligus menggarisbawahi peran Uni Eropa dalam membentuk lanskap regulasi teknologi global.(Rb/Fj)