Pelaksanaan Pemilu Diharapkan Pisahkan Pileg dan Pilpres

- Jurnalis

Senin, 19 Februari 2024 - 09:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caption Anggota Komite I DPD RI Abdul Kholik memberikan keterangan pers di Purwokerto, Kabupaten Banyumas.(ist)

Caption Anggota Komite I DPD RI Abdul Kholik memberikan keterangan pers di Purwokerto, Kabupaten Banyumas.(ist)

JAKARTA | Bogorraya.co

Pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) diharapkan dievaluasi dengan memisahkan kembali antara pemilu legislatif dan pemilu presiden-wakil presiden.

Hal itu dikatakan anggota Komite I DPD RI Abdul Kholik saat ditemui di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (17/2).

Menurutnya evaluasi tersebut perlu dilakukan karena Pemilu Serentak 2024 kembali menimbulkan korban jiwa dari kalangan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (kpps) maupun satuan perlindungan masyarakat (Satlinmas) yang meninggal dunia akibat kelelahan setelah melaksanakan tugas kepemiluan.

“Tadi siang (Sabtu siang) saat melakukan kunjungan kerja di KPU Kabupaten Banyumas, saya mendapat informasi jika ada seorang anggota Satlinmas yang meninggal dunia tadi malam (16/2) setelah sakit akibat kelelahan melaksanakan tugas pengamanan tps,” katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya prihatin atas kejadian tersebut dan berharap hal itu tidak terjadi lagi.

Ia mengaku tidak bisa membayangkan betapa lelahnya tugas anggota Satlinmas karena mengamankan tempat pemungutan suara (tps) sejak H-1 Pencoblosan hingga selesainya proses penghitungan perolehan suara.

Baca Juga :  Airlangga Hartarto : Impor Beras Menjadi Salah Satu Solusi Untuk Situasi Saat ini

Menurut dia, para petugas kpps maupun Satlinmas yang telah bekerja maraton saat pemungutan suara, seharusnya bisa mengambil waktu istirahat yang cukup supaya kelelahannya tidak bertambah, sehingga dapat mengantisipasi risiko yang terjadi.

Lebih lanjut, senator asal Jawa Tengah itu mengatakan pengalaman pahit Pemilu Serentak 2019 di mana banyak petugas kpps dan Satlinmas yang meninggal dunia, memunculkan keinginan berbagai pihak agar kejadian tersebut tidak terulang kembali namun ternyata terjadi lagi pada Pemilu Serentak 2024.

Ia mengatakan kondisi kelelahan khususnya yang dialami petugas kpps karena proses administrasi di tps sangat menyita waktu.

Bahkan, seorang ketua kpps konon bisa membubuhkan tanda tangan lebih dari 1.000 kali karena selain menandatangani berbagai formulir, setiap surat suara juga harus ditandatangani.

Baca Juga :  Pemerintah Kabupaten Bogor Siap Gelar MTQ ke-46 di Cisarua

Padahal, di setiap tps ada lima jenis surat suara dan masing-masing berjumlah sesuai dengan jumlah pemilih berdasarkan daftar pemilih tetap (dpt) serta daftar pemilih tambahan (DPTb) ditambah cadangan.

“Ke depan harus kembali melihat kerangka hukum berupa Undang-Undang Pemilu untuk mencegah terjadinya ini,” katanya.

Ia mengaku menjadi salah satu pihak yang berpandangan agar dalam pemilu ke depan antara pileg dan pilpres dipisahkan kembali. Dalam hal ini, pemilu yang diserentakkan hanyalah pileg, sedangkan pilpres dilaksanakan terpisah.

Menurut dia, penyerentakkan pilpres bersamaan dengan pileg itu menjadikan pemilu terkesan tidak seimbang karena pemilih lebih fokus ke pilpres ketimbang pileg.

“Ketegangan kompetisi pilpres di masyarakat cukup tinggi karena ada ruang debat yang bisa menarik publik masuk pro-kontra,” kata Kholik.(JR)

Penulis : il

Berita Terkait

Update Penetapan NI PPPK 2024 Wilayah Kerja BKN Jakarta: Cek Data Terbaru
Gubernur Jabar Perintahkan Anak-anak Miskin Bersekolah, Dedi Mulyadi: Harus Dilindungi dari Geng Motor
Tren #KaburAjaDulu Yang Viral di Media Sosial, Wamenaker: “Kalau Perlu Jangan Balik Lagi”
Pemerintah Beri Insentif PPh 21 bagi Karyawan di Beberapa Sektor Tertentu
Perubahan Aturan Jaminan Kehilangan Pekerjaan: Korban PHK Mendapat Manfaat
Pj. Bupati Bogor Tinjau Penanganan Stunting dan Potensi Wisata di Jonggol
320 Ribu Ijazah Siswa di Jawa Barat Ditahan Sekolah, Dedi Mulyadi Soroti Bantuan Rp600 Miliar
Ratusan Mahasiswa Bogor Gelar Demo, Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran
Berita ini 2 kali dibaca
Pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) diharapkan dievaluasi dengan memisahkan kembali antara pemilu legislatif dan pemilu presiden-wakil presiden.

Berita Terkait

Senin, 24 Februari 2025 - 14:24 WIB

Update Penetapan NI PPPK 2024 Wilayah Kerja BKN Jakarta: Cek Data Terbaru

Selasa, 18 Februari 2025 - 16:10 WIB

Tren #KaburAjaDulu Yang Viral di Media Sosial, Wamenaker: “Kalau Perlu Jangan Balik Lagi”

Senin, 17 Februari 2025 - 13:06 WIB

Pemerintah Beri Insentif PPh 21 bagi Karyawan di Beberapa Sektor Tertentu

Senin, 17 Februari 2025 - 12:46 WIB

Perubahan Aturan Jaminan Kehilangan Pekerjaan: Korban PHK Mendapat Manfaat

Selasa, 4 Februari 2025 - 09:37 WIB

Pj. Bupati Bogor Tinjau Penanganan Stunting dan Potensi Wisata di Jonggol

Berita Terbaru

Nasional

Ramadan Tak Menghalangi Pelaksanaan Program MBG

Selasa, 25 Feb 2025 - 11:48 WIB