Kenaikan Harga Beras Dikeluhkan Pengusaha Makanan & Minuman

- Jurnalis

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi (istimewa)

ilustrasi (istimewa)

JAKARTA | Bogorraya.co

Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) mengakui kenaikan harga beras sangat menganggu industri makanan dan minuman. Tentunya kondisi itu berpengaruh terhadap masyarakat.

Ketua Umum GAPMMI, Adhi S Lukmam, mengatakan harga beras yang saat ini melambung tinggi disebabkan karena ketersediaan yang sedikit terganggu. Namun, pemerintah telah berjanji untuk mengatasi masalah tersebut.

Meski tak dipungkiri bila dengan adanya pengaruh global maka kenaikan harga itu bukan hanya pada komoditi beras, tapi juga sejumlah bahan pangan pokok lainnya, seperti gula yang memengaruhi produk susu yang juga terkerek meningkat karena faktor geopolitik dan climate change tersebut.

“Nah, ini pasti berpengaruh terhadap pangan olahan. Karena income masyarakat tetap. Namun demikian mereka lebih memprioritaskan pangan pokok sebagai kebutuhan utama. Sehingga ini akan sedikit berpengaruh terhadap pengeluaran mereka untuk pangan-pangan sekunder,” terangnya dalam Market Review IDX Channel hari ini, Senin (19/2).

Baca Juga :  Komisi B DPRD DKI Dorong Program Pangan Bersubsidi

Oleh sebab itu, lanjut Adhi, pihaknya harus mengantisipasi agar daya beli masyarakat bisa terjaga. Satu diantaranya dari industri.

“Kebanyakan kita tidak menaikkan harga terlebih dahulu tahun ini. Meskipun ada beberapa yang menaikkan harga. Tapi saya pantau sebagian besar masih ingin mempertahankan harga supaya daya beli masyarakat masih bisa terjaga. Ini sangat penting sekali. Karena kalau kita ikut naik harga, bahan pokok naik harga, masyarakat sangat terganggu. Apalagi dengan lebaran dan puasa ini,” imbuhnya.

Kendati demikian dikatakan Adhi ada beberapa produk pangan yang mungkin tidak mengalami kenaikan harga untuk mengimbangi kenaikan harga bahan pangan pokok tersebut. Produk-produk itu diantaranya, mie instan, kemudian makanan dan minuman yang biasanya aling banyak dikonsumsi saat Ramadan dan Lebaran seperti sirp, nata de coco, makanan kolang-kaling, kurma, dan juga biskuit.

Baca Juga :  Surya Paloh: Indonesia Butuh Pemimpin Bermoral dan Beretika

“(Intinya) Kita industri rata-rata ingin memberikan yang terbaik untuk konsumennya, sehingga kita pantau harga tidak terlalu melonjak. Beda dengan pangan pokok yang tidak bisa dihindari karena ini bukan dikendalikan oleh industri. Kalau industri masih bisa mengurangi margin, masih bisa memikirkan jangka panjang,” tuturnya.

“Tapi kalau pangan pokok ini kan langsung ya, secara langsung, dan mau tidak mau, kalau harga naik, mereka tidak punya cadangan untuk mengelola kenaikan tersebut. Sehingga mau tidak mau langsung berpengaruh terhadap harga jual seperti itu,” pungkasnya. (jr)

Penulis : il

Berita Terkait

Lion Air Ditunjuk sebagai Maskapai Baru untuk Jemaah Haji Indonesia
Pj Sekda Banten Ikut Serta dalam Agenda Tahunan Bank Indonesia 2024
Waringin Hospitality Luncurkan Resort Eksklusif di Kawasan Carita
Rasakan Sensasi Rasa Autentik dan Modern dalam Menu Chef of the Month di Hotel Santika Premiere Bintaro
BRI Perkuat Komitmen Ekonomi Hijau Melalui Pembiayaan Berkelanjutan Rp764,8 Triliun
Hotel Santika Premiere Bintaro Ajak Anda untuk Bersantai dengan Paket November Getaway
Kejadian Uang Rusak di XX1 Margo City, Bakal Dilaporkan ke Polisi
Ekosistem Mobil Listrik di Indonesia Berkembang, Permintaan Pasar Semakin Tinggi
Berita ini 2 kali dibaca
Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) mengakui kenaikan harga beras sangat menganggu industri makanan dan minuman. Tentunya kondisi itu berpengaruh terhadap masyarakat.

Berita Terkait

Senin, 6 Januari 2025 - 06:34 WIB

Lion Air Ditunjuk sebagai Maskapai Baru untuk Jemaah Haji Indonesia

Minggu, 1 Desember 2024 - 05:49 WIB

Pj Sekda Banten Ikut Serta dalam Agenda Tahunan Bank Indonesia 2024

Senin, 25 November 2024 - 03:29 WIB

Waringin Hospitality Luncurkan Resort Eksklusif di Kawasan Carita

Senin, 18 November 2024 - 11:19 WIB

Rasakan Sensasi Rasa Autentik dan Modern dalam Menu Chef of the Month di Hotel Santika Premiere Bintaro

Kamis, 14 November 2024 - 11:19 WIB

BRI Perkuat Komitmen Ekonomi Hijau Melalui Pembiayaan Berkelanjutan Rp764,8 Triliun

Berita Terbaru

Nasional

Ramadan Tak Menghalangi Pelaksanaan Program MBG

Selasa, 25 Feb 2025 - 11:48 WIB