Kejagung Sita Perusahaan Timah Kasus Suami Sandra Dewi

- Jurnalis

Selasa, 23 April 2024 - 08:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

istimewa

istimewa

JAKARTA | Bogorraya.co

Kejaksaan Agung (Kejakgung) melakukan penyitaan dalam penyidikan kasus korupsi timah di lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk, Senin (22/4). Penyidik Kejagung menyita PT Rafined Bangka Tin (RBT) sebagai aset rampasan negara sementara dalam pengusutan korupsi timah yang merugikan negara lebih dari Rp 271 trilun tersebut.

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejakgung Ketut Sumedana menyampaikan, penyitaan PT RBT tersebut dilakukan bersama-sama dengan tim di Badan Pemulihan Aset (BPA) Kejaksaan.

“Dari penelusuran yang dilakukan, tim penyidik melakukan penyitaan terhadap PT RBT yang berada di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” tutur Ketut, dikutip Senin (22/4).

Selain menyita perusahaan, Kejagung juga melakukan penyitaan sementara aset perusahaan timah tersebut.
“Penyitaan PT RBT dilakukan beserta sejumlah aset yang terdapat didalamnya, antara lain berupa alat berat, dan alat pemurnian bijih timah,” begitu ujar Ketut.

Penyitaan aset-aset oleh penyidik Jampidsus dalam penyidikan korupsi timah ini, bukan yang pertama kali dilakukan. Namun penyitaan terhadap PT RBT ini salah-satu yang terbesar.

Baca Juga :  Bagi Anggota DPRD Periode 2024 - 2029 Pemprov DKI Anggarkan Rp 3,08 Miliar untuk Pakaian Dinas dan Atribut Baru

PT RBT adalah perusahaan swasta induk peleburan timah yang para pemilik, dan direksinya menginisiasi kontrak kerja bermasalah, dan manipulatif dengan PT Timah Tbk. yaitu dengan meminta jajaran direksi PT Timah Tbk mengakomodir kegiatan penambangan ilegal yang dilakukan PT RBT di lokasi IUP PT Timah Tbk.

Kegiatan penambangan tersebut, dibalut dengan kerja sama sewa-menyewa peralatan tambang, dan peleburan timah. Dan dari penambangan, serta peleburan yang dilakukan itu, hasilnya dibeli kembali oleh PT Timah Tbk.

Salah satu penginisiasi dari kerja sama tersebut, adalah Harvey Moeis, suami dari aktris Sandra Dewi yang sudah dijadikan tersangka dan tahanan sejak Rabu (27/3).

Tersangka Harvey, menurut penyidikan adalah perwakilan kepemilikan PT RBT. Dan tersangka Harvey, juga dikatakan terkait kepemilikan, empat perusahaan tambang, dan peleburan timah lainnya yang untuk turut ambil bagian dalam penambangan dilokasi IUP PT Timah Tbk tersebut. Empat perusahaan lainnya itu di antaranya, PT Tinindo Inter Nusa (TIN), CV Venus Inti Perkasa (VIP), PT Sariwiguna Bina Sentosa (SBS), dan PT Stanindo Inti Perkasa (SIP).

Baca Juga :  Kinerja Pj Heru di Jakarta Dinilai Cukup Baik, Sempurnakan Kebijakan Gubernur Sebelumnya

Pada Kamis (18/4/2024), penyidik Jampidsus-Kejakgung sudah menyita empat smelter atau peleburan timah milik PT TIN, dan PT SBS, serta PT SIP, serta CV VIP. Luas peleburan yang disita mencapai 238,8 ribu meter persegi atau sekitar 23,8 hektare (Ha).

Selain menyita aset peleburan empat perusahaan tersebut, juga turut disita kendaraan berat berupa 51 unit eskavator dan buldoser. Adapun dari jajaran direksi PT Timah Tbk yang sudah dijerat tersangka dan ditahan di antaranya, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani (MRPT) ditetapkan tersangka selaku Dirut PT Timah Tbk 2016-2021, Emil Emindra (EE) yang ditetapkan tersangka selaku Direktur Keuangan (Dirkeu) PT Timah Tbk 2018, dan Alwin Albar (ALW) yang ditetapkan tersangka selaku Direktur Operasional PT Timah Tbk 2018-2021. (jr)

Penulis : il

Berita Terkait

Kepadatan Penumpang KRL Terjadi di Stasiun Kota Bogor Setelah Liburan Akhir Tahun
Kelezatan kuliner Nusantara di Hotel Santika Premiere Bintaro dengan Promo Spesial Bulan Agustus
Dishub DKI bersama Satpol PP Didesak Tertibkan Parkir liar di Minimarket
PKB-PPP Berkoalisi pada Pilkada 2024
Kalangan DPRD DKI Dukung Pembatasan Kendaraan Pribadi
Pemprov DKI akan Tambah Kuota Mudik Gratis
DPRD Minta KPK Dampingi Proses Pembebasan Lahan Waduk Kamal
144 Petugas Gabungan Tangani Luapan Air Kali Baru Hek
Berita ini 8 kali dibaca
Kejaksaan Agung (Kejakgung) melakukan penyitaan dalam penyidikan kasus korupsi timah di lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk, Senin (22/4). Penyidik Kejagung menyita PT Rafined Bangka Tin (RBT) sebagai aset rampasan negara sementara dalam pengusutan korupsi timah yang merugikan negara lebih dari Rp 271 trilun tersebut. Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejakgung Ketut Sumedana menyampaikan, penyitaan PT RBT tersebut dilakukan bersama-sama dengan tim di Badan Pemulihan Aset (BPA) Kejaksaan. “Dari penelusuran yang dilakukan, tim penyidik melakukan penyitaan terhadap PT RBT yang berada di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” tutur Ketut, dikutip Senin (22/4).

Berita Terkait

Senin, 6 Januari 2025 - 13:22 WIB

Kepadatan Penumpang KRL Terjadi di Stasiun Kota Bogor Setelah Liburan Akhir Tahun

Kamis, 15 Agustus 2024 - 10:11 WIB

Kelezatan kuliner Nusantara di Hotel Santika Premiere Bintaro dengan Promo Spesial Bulan Agustus

Rabu, 8 Mei 2024 - 08:47 WIB

Dishub DKI bersama Satpol PP Didesak Tertibkan Parkir liar di Minimarket

Selasa, 30 April 2024 - 09:04 WIB

PKB-PPP Berkoalisi pada Pilkada 2024

Rabu, 24 April 2024 - 09:19 WIB

Kalangan DPRD DKI Dukung Pembatasan Kendaraan Pribadi

Berita Terbaru

Nasional

Ramadan Tak Menghalangi Pelaksanaan Program MBG

Selasa, 25 Feb 2025 - 11:48 WIB