BOGOR RAYA | BOGOR
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan pemerintah berencana mengimpor sapi perah untuk produksi susu dalam negeri. Susu dari sapi impor tersebut nantinya dipasok buat kebutuhan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
ia mengatakan, saat ini sudah ada peraturan pemerintah yang menunggu ditandatangani Presiden Prabowo Subianto untuk melandasi langkah impor sapi perah ke Indonesia.
Berdasarkan informasi, sapi perah impor yang dimaksud berasal dari Australia, Brasil, Selandia Baru, Amerika Serikat (AS), hingga Meksiko. Hanya saja dengan PP nanti, pemerintah bisa memperluas negara asal impor sapi perah selama dibutuhkan.
“Ini kan PP-nya baru beres. Kita bisa masukin dari beberapa negara tambahan selain Australia dan negara lain yang ter-register. Kita tambah di negara lain,” ujar Sudaryono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, dikutip detikcom, Selasa (14/1).
Lebih lanjut Sudaryono memaparkan total impor sapi perah berjumlah 1,3 juta ekor sapi hingga thaun 2029. Hanya saja khusus tahun ini, ada 200 ribu ekor terlebih dahulu yang masuk ke Indonesia. Sejauh ini ada 160-an perusahaan yang sudah komitmen untuk masuk ke dalam proyek pengadaan sapi dari dalam negeri maupun luar negeri.
Dia juga menegaskan upaya impor sapi bukan berarti Indonesia mau menjadi pasar dari negara lain saja. Namun, pola importasi sapi ini nantinya berbentuk investasi pabrik susu.
“Kita harap di 2025 ini masuk 200 ribu sampai akhir tahun. Ini kebut semua urusan lahan, peternakannya di mana. Yang jelas ini bukan negara impor, tapi orang berinvestasi. Orang boleh dong bikin pabrik apa di Indonesia ini bikin pabrik susu dengan sapinya didatangkan,” beber Sudaryono.
Sudaryono juga bicara soal banyaknya keluhan soal susu belum masuk dalam menu MBG. Menurutnya, Indonesia tidak ingin impor susu, maka dari itu untuk yang belum ada susu, sumber proteinnya diganti dengan bahan lain.
Yang jelas, pemerintah sudah mengupayakan mendatangkan sapi perah impor untuk menggenjot produksi susu dalam negeri. Dengan begitu susu untuk menu MBG bisa tersedia lebih banyak di Indonesia.
“Susu itu kan sebetulnya maunya pak presiden semua dikasih susu, cuma kita susu masih impor semua. Kalau masih impor kita substitusi dulu sumber protein lain dulu, sembari kita datangkan sapi hidup supaya bisa produksi susu bisa dilakukan di dalam negeri,” pungkas Sudaryono. (jr)