BOGOR | bogorraya.co
Harga cabai rawit di Kota Bogor melonjak tajam, bahkan mencapai dua kali lipat dari harga biasanya. Lonjakan harga ini berdampak signifikan pada pedagang dan konsumen di pasar-pasar lokal.
Kenaikan harga bahan pokok di Kota Bogor mengalami lonjakan signifikan, terutama pada cabai rawit. Berdasarkan pantauan Radar Bogor di Pasar Jambu Dua, harga cabai rawit saat ini bervariasi antara Rp90 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram.
Harga ini jauh lebih tinggi dibandingkan harga normal sebelumnya, yang berkisar antara Rp30 ribu hingga Rp50 ribu per kilogram.
“Ini sudah mulai naik dari tiga hari yang lalu,” ungkap Rizki, salah satu pedagang di pasar tersebut.
Meskipun harga melonjak, baik pedagang maupun pembeli tidak memiliki banyak pilihan. Cabai rawit adalah kebutuhan pokok sehari-hari yang harus dibeli meskipun harganya terus naik.
“Namanya kebutuhan pokok jadi selalu naik turun dan sehari itu tetap habis puluhan kilogram,” kata Rizki yang berusia 18 tahun. Ia berharap ada penurunan harga, mengingat keluhan dari pembeli semakin banyak. “Yang mengeluh banyak, tapi mau bagaimana lagi, mereka juga harus tetap beli buat masak, ada juga yang buat dagang,” tambahnya.
Kenaikan harga cabai juga terlihat di Pasar Bogor. Mas’sum, seorang pedagang cabai berusia 47 tahun, menduga penyebab kenaikan ini adalah gagal panen akibat kekeringan. “Ini sudah beberapa hari kenaikannya dan sudah sering terjadi. Makanya gak ada pengurangan stok, saya tetap jualnya 20-30 kilo sehari,” ungkap Mas’sum.
Di sisi lain, harga bahan pokok lainnya di pasar cenderung stabil atau mengalami penurunan. Saat ini, harga cabai merah berkisar Rp45 ribu per kilogram, cabai keriting Rp50 ribu, dan cabai ijo besar Rp35 ribu.
Bawang merah, yang sebelumnya seharga Rp40 ribu per kilogram, kini mengalami penurunan menjadi Rp30 ribu per kilogram. Bawang putih tetap stabil di harga Rp35 ribu per kilogram.
Lonjakan harga cabai rawit di Kota Bogor menambah beban bagi konsumen dan pedagang. Sementara harga bahan pokok lainnya menunjukkan stabilitas atau penurunan, isu terkait pasokan cabai rawit perlu mendapatkan perhatian untuk menghindari dampak lebih lanjut pada pasar dan daya beli masyarakat.(il/BGR)
Penulis : il