Erick Minta BUMN Borong Dolar, Airlangga: Itu Tidak Bijak

- Jurnalis

Jumat, 19 April 2024 - 09:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Kalau situasi dolar lagi menguat tentu tidak bijaksana untuk beli dolar di harga tinggi. Tentu kita perlu meredam kebutuhan terhadap dolar,”

JAKARTA | Bogorraya.co

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespon imbauan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ke perusahaan-perusahaan pelat merah untuk memborong dolar Amerika Serikat (AS) sebanyak mungkin. Imbauan itu dilontarkan Erick yang memprediksi nilai tukar rupiah akan semakin anjlok bahkan menembus angka Rp16.500 per dolar AS.

Airlangga pun menilai bahwa imbauan Erick yang diberikan saat rupiah kondisi dolar AS tengah menguat ini sebagai sesuatu yang tidak bijak.
“Kalau situasi dolar lagi menguat tentu tidak bijaksana untuk beli dolar di harga tinggi. Tentu kita perlu meredam kebutuhan terhadap dolar,” jelas Airlangga, dalam konferensi pers, Kamis (18/4).

Baca Juga :  Ketum PP Muhammadiyah : Jadikan Pemilu 2024 Proses Demokrasi Bermakna

Ia menegaskan kepada para Kementerian dan Lembaga (K/L) untuk menahan impor konsumtif di tengah pelemahan rupiah saat ini. “Kita meminta kalau impor konsumtif ya ditahan-tahan dulu dalam situasi seperti ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Airlangga menuturkan, pemerintah memiliki cara untuk memperkuat fundamental rupiah. Salah satunya melalui aturan devisa hasil ekspor (DHE). Adapun, cadangan devisa yang kuat dan stabil bisa menjaga dan memperkuat posisi nilai tukar rupiah terhadap USD.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, pembelian barang boleh dilakukan jika memang diperlukan.

“Tetapi kalau sifatnya konsumtif ya seperti yang disampaikan Pak Menko tadi itu tadi kita tahan dulu,” tegas Suahasil.

Suahasil juga mengimbau para eksportir untuk menyimpan devisa hasil ekspor (DHE) dalam bentuk valuta asing (valas) di dalam negeri. Khususnya eksportir di sektor ekstraktif seperti pertanian dan perkebunan.
“Devisa hasil ekspor kita terutama beberapa sektor yang ekstraktif, sektor pertanian perkebunan itu dibawa kembali pulang ke Indonesia untuk periode waktu tertentu. Kalau dia pulang itu akan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia,” tukasnya.

Baca Juga :  Komisi III DPR Dukung AHY Berantas Mafia Tanah

Diberitakan sebelumnya, Erick meminta BUMN perbankan menjaga secara proporsional porsi kredit yang terdampak volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak. Ia menyebut BUMN yang terdampak bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri yang besar seperti PT Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar mengoptimalkan pembelian dolar AS dalam jumlah besar dan dalam waktu singkat.

“Serta melakukan kajian sensitivitas terhadap pembayaran pokok dan atau bunga utang dalam dolar yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat,” tambahnya. (jr)

Penulis : il

Berita Terkait

KPU Kabupaten Bogor Selesaikan Verifikasi Administrasi Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati
5 Pasangan Calon Bersaing di Pilwalkot Bogor, Pj Wali Kota Ingatkan ASN Jaga Netralitas
BEM-KM UNIDA Tantang Pasangan Calon Bupati Bogor untuk Adu Gagasan
Lima Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor Jalani Tes Kesehatan di RSUD Kota Bogor
KPU Kabupaten Bogor Terima Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Periode 2024-2029
Koalisi Indonesia Maju Usung Rudy Susmanto dan Jaro Ade sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Bogor 2024
Menkumham Fasilitasi Rekonsiliasi PWI, Dewan Kehormatan Tegaskan SK HCB Tidak Berlaku
Elly Yasin Bereaksi atas Kabar Pasangan Rudy Susmanto dan Jaro Ade di Pilkada Bogor 2024
Berita ini 1 kali dibaca
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespon imbauan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ke perusahaan-perusahaan pelat merah untuk memborong dolar Amerika Serikat (AS) sebanyak mungkin. Imbauan itu dilontarkan Erick yang memprediksi nilai tukar rupiah akan semakin anjlok bahkan menembus angka Rp16.500 per dolar AS. Airlangga pun menilai bahwa imbauan Erick yang diberikan saat rupiah kondisi dolar AS tengah menguat ini sebagai sesuatu yang tidak bijak. "Kalau situasi dolar lagi menguat tentu tidak bijaksana untuk beli dolar di harga tinggi. Tentu kita perlu meredam kebutuhan terhadap dolar," jelas Airlangga, dalam konferensi pers, Kamis (18/4).

Berita Terkait

Senin, 9 September 2024 - 12:44 WIB

KPU Kabupaten Bogor Selesaikan Verifikasi Administrasi Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati

Senin, 9 September 2024 - 12:37 WIB

5 Pasangan Calon Bersaing di Pilwalkot Bogor, Pj Wali Kota Ingatkan ASN Jaga Netralitas

Senin, 2 September 2024 - 08:42 WIB

BEM-KM UNIDA Tantang Pasangan Calon Bupati Bogor untuk Adu Gagasan

Senin, 2 September 2024 - 08:33 WIB

Lima Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor Jalani Tes Kesehatan di RSUD Kota Bogor

Jumat, 30 Agustus 2024 - 09:06 WIB

KPU Kabupaten Bogor Terima Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Periode 2024-2029

Berita Terbaru