Diaspora Siap Bantu Mahasiswa Magang di Australia

- Jurnalis

Kamis, 4 Januari 2024 - 04:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SYDNEY | BOGORRAYA.CO

Guna memfasilitasi program Merdeka Belajar di Australia, Atdikbud KBRI Canberra, Mukhamad Najib, bersama Indonesia Business Council (IBC) Australia serta kantor perwakilan pemerintah RI di Australia menyelenggarakan diskusi mengenai peluang dan tantangan mendatangkan mahasiswa magang dari Indonesia ke Australia. Hadir dalam diskusi tersebut perwakilan dari Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC), Indonesian Investment Promotion Centre (IIPC), Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney dan kantor perwakilan PT Garuda Indonesia Sydney.

Menurut Atdikbud Najib, saat ini pemerintah Indonesia sudah mengirim ratusan mahasiswa sarjana dan vokasi untuk studi selama satu semester di Australia dengan beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Namun begitu, menurutnya banyak permitaan dari kampus di Indonesia untuk bisa mengirim mahasiswa praktek lapang atau magang ke Australia. Magang di Australia akan memberikan pembelajaran dan pengalaman internasional yang berarti bagi mahasiswa, oleh karenanya perlu mendapat dukungan dari semua pihak, khususnya diaspora pengusaha di Australia.

“Program Merdeka Belajar memberi kesempatan kepada mahasiswa Indonesia untuk melakukan magang internasional, namun seringkali mahasiswa kesulitan untuk mendapatkan tempat magang di luar negeri. Oleh karena itu, dukungan dari diaspora pengusaha di Australia maupun kantor perwakilan RI seperti KJRI, ITPC, IIPC, maupun kantor Garuda Indonesia di Sydney untuk menyediakan tempat magang sangatlah diharapkan,” tutur Najib beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Presiden Hokkaido University Bahas Society 5.0 dalam Sidang Terbuka Dies Natalis IPB University

Kantor Atdikbud KBRI Canberra sendiri, terang Najib, telah memfasilitasi mahasiswa dari fakultas pendidikan di Indonesia yang melakukan praktek mengajar internasional di sekolah Australia. “Program magang internasional bukan hanya di perusahaan, bisa juga di kantor pemerintah, sekolah, maupun lembaga penelitian. Jadi kita sesuaikan dengan latar belakang pendidikan mahasiswa dan kebutuhan pembelajaran dari kampus masing-masing,” jelas Najib.

Dalam diskusi yang berlangsung hangat di Kota Sydney, masing-masing peserta yang hadir menyatakan dukungan penuhnya pada program magang internasional yang merupakan salah satu implementasi dari Merdeka Belajar. Seluruh kantor perwakilan RI di Sydney dan pimpinan IBC Australia siap mambantu mahasiswa Indonesia yang ingin magang di Australia, baik di kantor perwakilan pemerintah RI maupun di perusahaan yang dimiliki oleh diaspora Indonesia.

Baca Juga :  Biaya Pembuatan Paspor Setor PNBP Rp 2,1 Triliun di 2023

Kepala ITPC Sydney, Christhophorus Barutu, mengatakan siap menerima mahasiswa Indonesia yang ingin belajar mempromosikan produk-produk Indonesia di Australia. Purwa Adi Gurnita, General Manager Garuda Indonesia di Sydney mengatakan Garuda sudah merencanakan apa saja yang diperlukan jika ada mahasiswa Indonesia yang ingin magang di Garuda Indonesia Sydney. Sementara itu, Kepala IIPC Sydney, Haryo Yudho Sedewo, mengatakan siap memfasilitasi jika ada mahasiswa Indonesia yang ingin belajar dan terlibat dalam aktivitas promosi investasi di Australia.

Presiden IBC Australia, Josep Rustam, mengaku senang dengan adanya program magang internasional dan siap mensosialisasikan kepada para diaspora pengusaha yang tergabung dalam IBC Australia. Namun begitu, Josep juga mengingatkan agar dipelajari betul mengenai visa yang memungkinkan bagi mahasiswa Indonesia untuk bisa melakukan magang di Australia. “Jika perusahaan ingin menerima magang dari luar negeri, biasanya mereka akan diminta untuk menjadi sponsor, hal ini perlu diperhatikan lagi bagaimana teknisnya, jangan sampai juga hal ini menjadi sulit bagi kedua belah pihak,”

Berita Terkait

Virus HMPV Merebak, Masyarakat Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan
Kritik Publik terhadap Penguatan Reformasi Antikorupsi di Pemerintahan Jokowi
Tragedi Pesawat Jatuh Azerbaijan Airlines di Kazakhstan: 38 Tewas, Puluhan Luka-luka
Transisi Energi: PLN Bentuk Kerja Sama Strategis dengan Mitra Internasional
Presiden Hokkaido University Bahas Society 5.0 dalam Sidang Terbuka Dies Natalis IPB University
Hari Duka Sedunia, Akira Toriyama Sang Pencipta “Dragon Ball”
Tragis: Mahasiswi Indonesia Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Australia
Pengeluaran YouTube Untuk Gaji Kreator Habiskan Rp 1.000 Triliun
Berita ini 14 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 11:30 WIB

Virus HMPV Merebak, Masyarakat Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan

Jumat, 3 Januari 2025 - 02:21 WIB

Kritik Publik terhadap Penguatan Reformasi Antikorupsi di Pemerintahan Jokowi

Kamis, 26 Desember 2024 - 07:05 WIB

Tragedi Pesawat Jatuh Azerbaijan Airlines di Kazakhstan: 38 Tewas, Puluhan Luka-luka

Rabu, 20 November 2024 - 12:26 WIB

Transisi Energi: PLN Bentuk Kerja Sama Strategis dengan Mitra Internasional

Senin, 9 September 2024 - 12:53 WIB

Presiden Hokkaido University Bahas Society 5.0 dalam Sidang Terbuka Dies Natalis IPB University

Berita Terbaru

Peristiwa

Mobil Yuki Kato Dibobol Maling di Bogor, Ponsel iPhone Hilang

Jumat, 17 Jan 2025 - 08:29 WIB