Dewan Soroti Minimnya Serapan Anggaran BTT untuk Bencana di Kota Bogor

- Jurnalis

Kamis, 17 Oktober 2024 - 09:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BOGOR RAYA |

Meskipun Kota Bogor kerap dilanda bencana akibat cuaca ekstrem dalam beberapa pekan terakhir, serapan anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) yang dialokasikan untuk penanggulangan bencana ternyata masih sangat minim. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) Kementerian Keuangan, serapan BTT hanya mencapai 0,33 persen atau sekitar Rp 310 juta dari total pagu anggaran sebesar Rp 92,11 miliar.

Kondisi ini menjadi perhatian serius dari DPRD Kota Bogor. Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, M. Rusli Prihatevy, mendorong Pemerintah Kota Bogor untuk segera memaksimalkan serapan anggaran BTT tersebut, terutama dalam menanggulangi dampak bencana dan memperbaiki infrastruktur yang rusak.

Rusli mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, sebanyak 85 kejadian bencana telah terjadi, dengan 72 rumah terdampak. Di antaranya, 31 rumah mengalami kerusakan ringan, 26 rusak sedang, dan 15 rusak berat. Menurutnya, anggaran BTT sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang terdampak.

Baca Juga :  Pemkot Bogor Siapkan Langkah Darurat untuk Hadapi Potensi Gempa di Jakarta

“Dengan banyaknya bencana yang terjadi di bulan Oktober, kami mendorong Pemerintah Kota Bogor untuk segera mencairkan BTT bagi para korban. Realisasi serapan anggaran masih sangat minim,” ujar Rusli pada Kamis (17/10/2024).

Selain itu, Rusli menekankan pentingnya penyaluran anggaran BTT bukan hanya untuk membantu korban bencana, tetapi juga untuk mencegah terjadinya bencana susulan. Ia juga mengingatkan agar serapan anggaran maksimal untuk menghindari adanya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA).

Baca Juga :  Pemkab Bogor Akan Lakukan Penataan Kawasan Puncak Tahap Dua

Lebih lanjut, Rusli meminta Pemerintah Kota Bogor untuk segera menindaklanjuti Surat Keputusan (SK) kebencanaan yang telah dikeluarkan oleh BPBD, sehingga pelaksanaan perbaikan infrastruktur dapat dilakukan segera dan tidak menjadi beban di tahun anggaran berikutnya. Koordinasi yang baik antara dinas teknis seperti Dinas PUPR dan Disperumkim diperlukan untuk mempercepat realisasi ini.

“Dinas-dinas teknis harus segera melayani masyarakat yang terdampak bencana. Jangan sampai SK kebencanaan tidak ditindaklanjuti, seperti yang terjadi di tahun 2022,” tegasnya.

Rusli juga menambahkan bahwa laporan terkait serapan BTT akan dibahas lebih lanjut dalam rapat kerja komisi-komisi DPRD Kota Bogor untuk memastikan fungsi pengawasan dewan berjalan dengan baik.(Rdb/Fj)

Berita Terkait

Update Penetapan NI PPPK 2024 Wilayah Kerja BKN Jakarta: Cek Data Terbaru
Dampak Pemangkasan Anggaran: BMKG Kesulitan Deteksi Dini Gempa dan Tsunami
Hujan Lebat dan Angin Kencang Ancam Beberapa Wilayah Jawa Barat
HPN 2025 Jadi Momen Peluncuran Buku “Dibuang Sayang” Karya Suryansyah
Polda Jabar Dirikan Posko Identifikasi Korban Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi
Dana Kelolaan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Tumbuh 19,1%, Capai Rp189,2 Triliun
Pasar Leuwiliang Bogor Akan Dibangun Kembali Setelah Idul Adha 2025
KPP Bogor Raya Gelar Audiensi dengan Bapperida Kota Bogor untuk Dukung Kesetaraan Pendidikan
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 24 Februari 2025 - 14:24 WIB

Update Penetapan NI PPPK 2024 Wilayah Kerja BKN Jakarta: Cek Data Terbaru

Selasa, 11 Februari 2025 - 21:18 WIB

Dampak Pemangkasan Anggaran: BMKG Kesulitan Deteksi Dini Gempa dan Tsunami

Senin, 10 Februari 2025 - 10:33 WIB

Hujan Lebat dan Angin Kencang Ancam Beberapa Wilayah Jawa Barat

Sabtu, 8 Februari 2025 - 12:03 WIB

HPN 2025 Jadi Momen Peluncuran Buku “Dibuang Sayang” Karya Suryansyah

Rabu, 5 Februari 2025 - 13:01 WIB

Polda Jabar Dirikan Posko Identifikasi Korban Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi

Berita Terbaru

Nasional

Ramadan Tak Menghalangi Pelaksanaan Program MBG

Selasa, 25 Feb 2025 - 11:48 WIB