Bawaslu DKI Petakan 20 Indikator TPS Rawan

- Jurnalis

Selasa, 13 Februari 2024 - 14:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caption petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) menata kotak suara di Gelanggang Remaja Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.(ist)

Caption petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) menata kotak suara di Gelanggang Remaja Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.(ist)

JAKARTA | Bogorraya.co

Ada sebanyak 20 indikator tempat pemungutan suara (TPS) yang rawan menjelang pemungutan suara pada Rabu (14/2) sebagai langkah antisipasi.

“Kami memetakan TPS rawan Pemilu 2024 untuk mengantisipasi gangguan atau hambatan pada hari pemungutan suara,” kata Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu DKI Jakarta Burhanuddin kepada wartawan di Jakarta, kemarin.

Burhanuddin merinci 20 indikator tersebut yakni lima indikator TPS rawan yang paling banyak terjadi, sembilan indikator yang banyak terjadi, dan enam indikator yang tidak banyak terjadi namun tetap perlu diantisipasi.

Adapun pemetaan kerawanan tersebut dilakukan terhadap tujuh variabel dan 22 indikator, diambil dari sedikitnya 203 kelurahan di 6 kabupaten/ kota yang melaporkan kerawanan TPS di wilayahnya.

“Pengambilan data TPS rawan dilakukan selama lima hari pada 3 hingga 7 Februari 2024,” jelasnya.

Disebutkan variabel dan indikator TPS rawan adalah sebagai berikut:
Penggunaan hak pilih (DPT yang tidak memenuhi syarat, DPTb, DPK, dan KPPS di luar domisili);
Keamanan (riwayat kekerasan dan/atau intimidasi);
Kampanye (politik uang dan/atau ujaran kebencian di sekitar TPS);
Netralitas (penyelenggara, ASN, TNI/Polri, Kepala Desa dan/atau Perangkat Desa). Kelima, logistik (riwayat kerusakan, kekurangan/kelebihan, tertukar, dan/atau keterlambatan);
Lokasi TPS (sulit dijangkau, rawan bencana, dekat dengan lembaga pendidikan/pabrik/perusahaan, dekat dengan posko/ rumah tim kampanye peserta pemilu, dan/atau lokasi khusus);
Jaringan listrik dan internet.
Lima indikator TPS rawan yang paling banyak terjadi yakni 8.453 TPS yang terdapat pemilih tambahan (DPTb), 1.317 TPS di wilayah rawan bencana (banjir, tanah longsor,dan/atau gempa), dan 282 TPS yang terdapat potensi pemilih memenuhi syarat namun tidak terdaftar di daftar pemilih tambahan (DPT) dan daftar pemilih khusus (DPK).

Baca Juga :  Pemprov DKI Diminta Perkuat Sosialisasi Retribusi Sampah

Kemudian 256 TPS terdapat pemilih DPT yang sudah tidak memenuhi syarat dan 207 TPS yang terdapat kendala jaringan internet di lokasi TPS.

“Lalu, sembilan indikator TPS rawan yang banyak terjadi yakni 177 TPS memiliki riwayat keterlambatan pendistribusian di TPS (maksimal H-1) pada saat pemilu/ pemilihan, dan 131 TPS terdapat kendala aliran listrik di lokasi,” tambahnya.

Kemudian, 121 TPS yang berada di dekat posko/rumah tim kampanye peserta pemilu, 93 TPS terdapat praktik pemberian uang atau barang pada masa kampanye dan masa tenang di sekitar lokasi TPS dan 82 TPS dekat lembaga pendidikan yang siswanya berpotensi memiliki hak pilih.

Baca Juga :  Terkait Polemik Jalur Sepeda Komisi B DPRD DKI akan Panggil Dishub

Kemudian 80 TPS di lokasi khusus, 70 TPS terdapat praktik menghina/menghasut diantara pemilih terkait isu agama, suku, ras, antar golongan di sekitar lokasi TPS, 69 TPS terdapat KPPS yang merupakan pemilih di luar domisili TPS tempatnya bertugas; dan 51 TPS memiliki riwayat terjadi kekerasan di TPS.

Enam indikator TPS rawan tidak banyak terjadi, namun perlu diantisipasi yakni 32 TPS dekat wilayah kerja (pertambangan, pabrik), 26 TPS memiliki riwayat kekurangan atau kelebihan dan bahkan tidak tersedia logistik pada saat pemilu/pemilihan.

Lantas 23 TPS memiliki riwayat terjadi intimidasi kepada penyelenggara pemilu, 23 TPS memiliki riwayat kerusakan logistik/kelengkapan pemungutan suara pada saat pemilu/pemilihan, 17 TPS, TPS sulit dijangkau, dan 2 TPS memiliki riwayat kasus surat suara tertukar pada saat pemilu/ pemilihan.(JR)

Penulis : il

Berita Terkait

Kunjungi Mantan Bupati Taufik Nuriman, Andika Hazrumy: Beliau Mendoakan & Mendukung
Polisi: Banyak Pemotor di Bahu Jalan Hambat Sistem One Way Arah Puncak Bogor
Harga Beras di Februari Tertinggi dalam Tiga Tahun Terakhir
Pemprov DKI Diminta Perkuat Sosialisasi Retribusi Sampah
Prakiraan Cuaca Bandung, Selasa 9 Januari 2024: Hujan Sedang
Berita ini 2 kali dibaca
Ada sebanyak 20 indikator tempat pemungutan suara (TPS) yang rawan menjelang pemungutan suara pada Rabu (14/2) sebagai langkah antisipasi.

Berita Terkait

Minggu, 15 September 2024 - 20:38 WIB

Kunjungi Mantan Bupati Taufik Nuriman, Andika Hazrumy: Beliau Mendoakan & Mendukung

Minggu, 15 September 2024 - 15:50 WIB

Polisi: Banyak Pemotor di Bahu Jalan Hambat Sistem One Way Arah Puncak Bogor

Senin, 4 Maret 2024 - 13:55 WIB

Harga Beras di Februari Tertinggi dalam Tiga Tahun Terakhir

Selasa, 13 Februari 2024 - 14:33 WIB

Bawaslu DKI Petakan 20 Indikator TPS Rawan

Jumat, 26 Januari 2024 - 07:56 WIB

Pemprov DKI Diminta Perkuat Sosialisasi Retribusi Sampah

Berita Terbaru