BOGOR RAYA | BOGOR
Aksi begal yang semakin marak menjelang Ramadhan membuat warga Kabupaten Bogor resah. Terbaru, kejadian begal dilaporkan terjadi di Kecamatan Pamijahan dan Tenjolaya, yang semakin menambah kekhawatiran masyarakat.
Farida, seorang warga Bogor, mengaku merasa khawatir dengan meningkatnya kejahatan jalanan, terutama begal, menjelang bulan suci Ramadhan. Ia pun mengungkapkan rasa cemasnya, apalagi kejadian begal di Pamijahan melibatkan senjata api. “Iya, khawatir, apalagi yang begal di Pamijahan tadi malam itu pakai senjata api,” ujar Farida saat dihubungi oleh Radar Bogor pada Senin (24/2/2025).
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ketua Markas Pejuang Bogor (MPB), Atiek Yulis. Ia menyatakan bahwa maraknya aksi begal harus mendapat perhatian serius, apalagi dengan meningkatnya aktivitas warga di malam hari selama Ramadhan. “Belakangan ini banyak laporan begal, ini harus jadi atensi, apalagi saat Ramadhan aktivitas warga lebih banyak di malam hari juga,” kata Atiek kepada Radar Bogor.
Menurut Atiek, salah satu faktor yang memicu kejahatan begal di Kabupaten Bogor adalah minimnya penerangan di beberapa jalan. Banyaknya jalan gelap karena Penerangan Jalan Umum (PJU) yang rusak membuat para pelaku berani melakukan aksinya. “Salah satu pemicunya adalah jalan yang gelap karena Penerangan Jalan Umum (PJU) rusak,” jelas Atiek.
Selain itu, Atiek menduga tingginya angka pengangguran menjadi faktor lain yang mendorong pelaku melakukan kejahatan. “Faktor lain kemungkinan karena pengangguran, gelap mata dan nekat melakukan pembegalan atau pencurian,” tambahnya.
Sebelumnya, warga Pamijahan menjadi korban begal bersenjata api. Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Abdul Hamid, Kampung Pasarean, Pamijahan pada Senin (24/2/2025) sekitar pukul 01.30 WIB. Ihsan, korban begal, menuturkan bahwa ia tengah menjemput pamannya pulang kerja saat kejadian itu berlangsung. “Saat itu mau menjemput paman pulang kerja,” ujar Ihsan.
Ihsan mengungkapkan, pelaku berjumlah empat orang yang menggunakan dua sepeda motor. Mereka menendang motor korban hingga terjatuh, kemudian mengancamnya dengan senjata api. Pelaku bahkan menembakkan senjata api sebanyak tiga kali ke udara untuk menakut-nakuti korban. Adapun motor yang dirampas oleh pelaku adalah Honda Vario 125 dengan nomor polisi F 5325 FEF, keluaran tahun 2019.(Rb/Fj)