BANDUNG | Bogorraya.co
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo tidak akan hadir dalam kampanye akbar pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan menggelar kampanye akbar pamungkas pada Senin, 10 Februari 2024, di SUGBK.
“Pak Jokowi kan sudah bilang nggak akan kampanye, jadi besok nggak akan ada disana (SUGBK),” kata Airlangga saat ditemui di Eldorado Dome, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (9/2/2024).
Meskipun memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi, Airlangga menghormati keputusan Jokowi untuk tidak terlibat dalam kampanye pasangan calon nomor urut 2.
“(Soal ajakan kampanye), dia kan sudah bilang tidak perlu kampanye,” kata Airlangga.
Dalam kampanye akbar pamungkas besok, Airlangga akan mengerahkan separuh kekuatan Partai Golkar. Pasalnya, harus berbagi jatah dengan partai lain yang juga menjadi pengusung Prabowo-Gibran.
“Kampanye di GBK besok, kan kita berbagi dengan semua tim. Kalau (Partai) Golkar sekitar 24 ribu (yang bakal datang),” kata Airlangga.
Selain itu, Airlangga juga menyebutkan tentang proyek pembangunan Giant Sea Wall yang akan dituntaskan oleh pasangan calon Prabowo-Gibran jika terpilih. Menurutnya, Prabowo-Gibran bersama Partai Golkar telah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo mengenai rencana penyelesaian proyek tersebut.
“Sudah dibahas dengan Pak Jokowi dan Pak Prabowo, kedepan Giant Sea Wall yang akan menyelamatkan 50 juta warga akan kita bangun. Itu jadi ‘PR’ yang harus diselesaikan,” ujar Airlangga.
Airlangga juga menyampaikan bahwa pembangunan Giant Sea Wall diperlukan karena wilayah pantai utara Indonesia terancam oleh banjir rob. Wilayah tersebut merupakan basis ekonomi bagi Indonesia, sehingga pembangunan Giant Sea Wall menjadi upaya untuk melindungi ekonomi dan masyarakat di wilayah tersebut.
Pendanaan untuk proyek tersebut telah dipikirkan secara matang oleh pemerintah, dan akan melibatkan kerjasama antara sektor publik dan swasta.
Selain itu, hasil survei menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran memiliki elektabilitas di atas 50 persen, unggul dari pasangan calon lainnya. Namun, Tim Kampanye Nasional (TKN) mengingatkan agar partai koalisi tidak merasa puas dengan hasil survei tersebut, dan tetap bekerja keras untuk memenangkan Pemilu.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menempatkan pasangan Prabowo-Gibran pada posisi pertama dengan elektabilitas 51,8 persen. Survei tersebut dilakukan dari tanggal 28 Januari hingga 4 Februari 2024 dengan total 1.200 responden.(il/BDR)
Penulis : il