BOGOR RAYA | BOGOR
Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, menyoroti kasus penahanan ijazah siswa oleh sekolah di Jawa Barat. Berdasarkan temuannya, terdapat sekitar 320 ribu ijazah yang belum diserahkan kepada pemiliknya.
Dedi mengungkapkan bahwa beberapa ijazah bahkan telah tertahan selama hampir tujuh tahun. Ia menduga, penahanan ini terjadi akibat tunggakan biaya SPP yang belum dilunasi oleh siswa.
“Jika rata-rata tunggakan SPP per siswa mencapai Rp2 juta, maka total akumulasi utangnya bisa mencapai Rp650 miliar,” ujar Dedi dalam sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya.
Politisi Partai Gerindra itu menyayangkan situasi ini, terutama karena Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengalokasikan dana bantuan sebesar Rp600 miliar per tahun untuk sekolah swasta. Menurutnya, dengan adanya dana tersebut, sekolah tidak seharusnya masih menahan ijazah siswa hanya karena alasan tunggakan SPP.
Ancaman Pencabutan Bantuan Sekolah Swasta
Dedi menegaskan bahwa jika praktik ini masih terjadi di masa kepemimpinannya, maka ia tidak akan ragu untuk mencabut bantuan dana bagi sekolah swasta.
“Jika ijazah masih ditahan, saya akan alokasikan dana tersebut untuk program beasiswa bagi masyarakat miskin. Sekolah hanya punya dua pilihan: mengikuti aturan atau kehilangan bantuan,” tegasnya.
Selain itu, Dedi juga berencana untuk melakukan audit besar-besaran terhadap dana bantuan pendidikan yang telah dikucurkan sebelumnya guna memastikan penggunaannya sesuai dengan peruntukan.(Rb/Fj)